Akal sehat, kehormatan, dan kesadaran akan tetap terjaga selama kita mampu bersipa lembut dan santun dalam menghukumi segala sesuatu. Penyesalan tidak akan pernah menghantui orang lembut dan santun. Justru kesantunannya menjadi faktor dalam meraih sukses di masa depan. Sebaliknya, pikiran akan kacau dan hilang keseimbangan apabila kita tidak mampu menahan marah (emosi), berlaku kasa dan lepas kendali. Pemarah akan cepat dihantui penyesalan, karena akibat buruk yang ditimbulkan
Ajaran perdamaian dan kemanusiaan dalam islam sangat ditonjolkan. Dalam ajaran shalat misalnya, terkandung misi agar manusia dapat menjauhi perbuatan keji dan munkar, shalat diharapkan dapat membuat orang yang melaksanakannya menjadi tawadhu, rendah hati, menyayani sesamanya. Ucapan salam ke kenan dan ke kiri yang terdapat pada akhir seteiap kali melaksanakan shalat mengandung makna, agar memperhatikan keadaan sekeliling kita untuk selanjutnya bangkit menyebarkan kedamaian. Demikian pula, zakat dimaksudkan untuk menunjukkan rasa kemanusiaan dan solidaritas sosial yang tinggi. Nabi saw menguraikan perilakuperilaku lembut dan santun dalam segala hal. Disebutkan dalam hadis Muttafaqun Alaih dari Aisyah ra, ia meuturkan bahwa Rasulullah saw bersabsa, Allah Mahasantun dan Menyukani kesantunan dalam segala hal.” Muslim juga meriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Nabi Saw bersabda, “Allah Mahasantun, menyukai kesantunan, dan Dia memberi di atas segala sesuatu yang tidak diberikan di atas kekerasan maupun di atas lainnya.” Riwayat Muslim lainnya : “Kesantunan tidak lain akan membuat segala hal menjadi indah, dan menghilangkan cela pada segala hal.
Adab Amar ma’ruf nahi munkar :
1. Niat yang benar Seorang yang menyuruh berbuat ma’ruf dan melarang berbuat kemunkaran wajib meluruskanniatnya semata-mata karena Allah SWT. Motivasi dalam menjalankan tugas ini hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT, melaksanakan kewajiban, dan menginginkan agar orang-orang mendapat hidaya Allah. Dengan niat yang lurus dan ikhlas semata karena Allah SWT, orang tersebut akan meraih pahala yang sempurna dan Allah akan menjadikan kebaikan tersebut terus mengalir melalui usahanya. Sebab, setiap amalan tergantung pada niat.
2. Memiliki ilmu tentang kaidah amar ma’ruf nahi munkar Sebagian ulama salaf berkata : “Janganlah seseorang menyuruh berbuat ma’ruf kecuali ia menyuruh dan melarangnya dengan lemah lembut. Sabar dalam menyuruhnya dan sabar pula dalam melarangnya. Ia paham apa yang ia perintahkan dan pahama pula apa yang ia larang.”
3. Bersikap lemah lembut dalam menyuruh dan melarang Seorang yang menyeru berbuat ma’ruf dan melarang berbuat munkar wajib berusaha dengan segala upaya untuk tetap bersikap lembut ketika menyuruh dan melarang. Sebab, sifat ini merupakan sifat yang dicintai Allah SWT dan manusia. Bahkan, sebagai sebab yang cukup penting diterimanya dakwah tersebut di tengah masyakarat.
Dakwah boleh bersikap keras hanya kepada orang kafir tetapi tidak boleh keras kepada Muslim sebagaimana berdasarkan pada surat al-Fath ayat 29. Mengenai sifat “keras” dalam dakwah, keras terhadap orang kafir ini, keras terhadap orangorang yang menentang ajaran Islam yang demikian itu karena memang sudah diperintahkan Allah kepada mereka, begitu kerasnya sehingga orang-orang mukmin itu menjaga diri dari busana mereka bahkan enggan menyentuh badan mereka.” Sementara sifat-sifat persaudaraan dan aksih sayang sesama muslim itu digambarkan ketika salah satu diantara mereka bertemu yang lain, mereka saling berjabat tangan dan berpelukan.
Oleh : Nabila Sophiana
Tidak ada komentar
Posting Komentar